Seorang Guru Menjabat Menjadi Presiden Di Peru – Pejabat di negara-negara Amerika Selatan mengumumkan bahwa dia adalah seorang guru dalam pemilihan presiden Peru pada pemilihan putaran kedua bulan lalu. Pedro Castillo yang berhaluan kiri mengalahkan pemilihan presiden dengan dukungan kemiskinan nasional dan daerah pedesaan, yang banyak di antaranya menganggap perjuangan yang dihadapi para guru.
Seorang Guru Menjabat Menjadi Presiden Di Peru
hillbuzz – Castillo menyambut 44. 000 suara lebih banyak dari politisi sayap kanan Keiko Fujimori pada penentuan 6 Juni. Ini merupakan kegagalan penentuan kepala negara ketiga untuk gadis mantan Kepala negara Alberto Fujimori yang dipenjara. “Janganlah peruntukan hambatan buat memajukan negeri ini,” tutur Castillo pada lawannya dalam sambutan pertamanya di depan ratusan pengikutnya di 5.
Menggenggam pensil seukuran gayung, ikon acara Peru Libre- nya, Castillo memopulerkan pernyataan” Tidak terdapat lagi orang miskin di negeri banyak.” Ekonomi Peru, produsen tembaga terbanyak kedua di bumi, sudah dihancurkan oleh endemi virus corona, tingkatkan tingkatan kekurangan sampai nyaris sepertiga dari populasi serta melenyapkan profit dalam satu dasawarsa.
Baca Juga : Pemilu Gagal Tenangkan Ketidakstabilan Politik Bulgaria
Kekurangan layanan kesehatan warga Peru sudah berkontribusi pada hasil endemi yang kurang baik di negeri itu, meninggalkannya dengan tingkatan kematian per jiwa garis besar paling tinggi. Castillo sudah berkomitmen buat memakai pemasukan dari zona pertambangan buat tingkatkan layanan khalayak, tercantum pembelajaran serta kesehatan, yang kekurangannya disorot oleh endemi.
“ Mereka yang tidak mempunyai mobil wajib mempunyai paling tidak satu sepeda,” tutur Castillo, 51, pada The Associated Press pada medio April di rumah adobe- nya di Anguía, area termiskin ketiga di Peru.
Semenjak mencengangkan Peru serta pengamat dengan maju ke penentuan kepala negara putaran kedua, Castillo sudah melunakkan ide pertamanya buat menasionalisasi industri pertambangan serta gas alam multinasional. Kebalikannya, kampanyenya berkata ia lagi memikirkan buat meningkatkan pajak atas profit sebab harga tembaga yang besar, yang melampaui$10. 000 per ton.
Ahli sejarah berkata ia merupakan orang tani awal yang jadi kepala negara Peru, di mana hingga saat ini, warga adat nyaris senantiasa menyambut layanan khalayak yang sangat kurang baik walaupun negeri itu angkuh diri selaku bintang ekonomi Amerika Latin dalam 2 dasawarsa awal perang. era.
“ Tidak terdapat permasalahan seorang yang tidak terpaut dengan handal, tentara ataupun elit ekonomi yang menggapai bangku kepresidenan,” Cecilia Méndez, seseorang ahli sejarah Peru serta guru besar di University of California- Santa Barbara, berkata pada suatu stasiun radio.
Ratusan orang Peru dari bermacam wilayah berkemah sepanjang lebih dari sebulan di depan Majelis hukum Penentuan di 5, ibukota Peru, buat menunggu proklamasi Castillo. Banyak yang bukan badan partai Castillo, namun mereka menyakini guru besar sebab“ ia tidak hendak semacam politisi lain yang tidak memenuhi akad serta tidak membela orang miskin,” tutur Maruja Inquilla, penggerak area yang tiba dari kota dekat Titicaca, telaga dongeng kaum Inca.
Kebangkitan Castillo dari tidak diketahui jadi kepala negara tersaring sudah membagi koyak bangsa Andes dengan cara mendalam.
Pengarang Mario Vargas Llosa, pemegang Hadiah Nobel buat kesusastraan, berkata Castillo” menggantikan lenyapnya kerakyatan serta independensi di Peru.” Sedangkan itu, purnakaryawan angkatan mengirim pesan pada panglima angkatan bersenjata memintanya buat tidak meluhurkan kemenangan Castillo.
Fujimori, yang mencalonkan diri dengan sokongan elit bidang usaha, berkata Senin kalau ia hendak menyambut kemenangan Castillo, sehabis menuduhnya sepanjang sebulan melaksanakan ketakjujuran pemilu tanpa membagikan fakta apa juga. Dakwaan itu menunda pengangkatannya selaku kepala negara tersaring dikala ia memohon daulat penentuan buat menghapuskan ribuan suara, banyak di komunitas Pribumi serta miskin di Andes.
Amerika Sindikat, Uni Eropa serta 14 tujuan penentuan memastikan kalau pemungutan suara itu seimbang. AS mengatakan penentuan itu selaku” bentuk kerakyatan” buat area itu. Steven Levitsky, seseorang akademikus politik di Universitas Harvard, berkata pada suatu stasiun radio kalau Castillo hendak mendiami bangku kepresidenan“ amat lemas,” serta dalam sebagian perihal terletak dalam posisi yang“ amat mendekati” dengan Salvador Allende kala ia berdaulat di Chili pada tahun 1970 serta pada Joao Goulart, yang jadi kepala negara Brasil pada tahun 1962.
“ Ia mempunyai nyaris semua pendirian 5 yang menentangnya,” tutur Levitsky, seseorang pakar politik Amerika Latin.
Ia meningkatkan kalau bila Castillo berupaya mengganti konstitusi Peru— yang diberlakukan pada tahun 1993 sepanjang era kedudukan Alberto Fujimori—“ tanpa membuat konsensus,( tanpa) federasi dengan game tengah, itu hendak amat beresiko sebab hendak jadi pembenaran buat suatu kudeta.”
Kepala negara tersaring bertugas selaku guru sekolah dasar sepanjang 25 tahun terakhir di negeri asalnya San Luis de Puna, suatu dusun terasing di Cajamarca, area utara. Ia berkampanye dengan mengenakan sandal karet serta topi luas, semacam orang tani di komunitasnya, di mana 40% kanak- kanak kekurangan vitamin parah.
Pada tahun 2017, beliau mengetuai pemogokan guru terbanyak dalam 30 tahun buat mencari pendapatan yang lebih bagus serta, walaupun beliau tidak menggapai koreksi yang kasar, beliau bersandar buat berdialog dengan menteri Dewan menteri, legislator serta aparat.
Sepanjang 2 dasawarsa terakhir, orang Peru sudah memandang kalau pengalaman politik tadinya serta titel universitas dari 5 mantan kepala negara mereka tidak menolong melawan penggelapan. Seluruh mantan kepala negara Peru yang menyuruh semenjak 1985 sudah terjebak dalam dakwaan penggelapan, sebagian dipenjara ataupun dibekuk di rumah elegan mereka. Satu tewas sebab bunuh diri saat sebelum polisi dapat menahannya. Negeri Amerika Selatan itu bersepeda lewat 3 kepala negara November kemudian.
Castillo ingat kalau pergantian awal dalam hidupnya terjalin pada sesuatu malam selaku seseorang anak kala gurunya ajak bapaknya buat mengizinkannya menuntaskan pembelajaran dasarnya di sekolah yang berjarak 2 jam dari rumah. Itu terjalin dikala kedua orang berusia kunyah daun koka, kerutinan Andes buat kurangi keletihan.
“ Ia amat mengidap di era kecilnya,” tutur istrinya, guru Lilia Paredes, pada AP dikala membersihkan piring di rumah. Pendamping ini mempunyai 2 anak.
Ia telah terbiasa berjalan jauh. Ia hendak datang di kategori dengan sandal petaninya, dengan tas sadel wol di bahunya, novel memo serta makan siangnya, yang terdiri dari ketela jalar ataupun tamale yang didinginkan dengan jam.
Baca Juga : Konspirasi Corona Sampai Donald Trump ke Politik di Amerika Serikat
Castillo berkata hidupnya diisyarati dengan profesi yang ia jalani selaku seseorang anak dengan 8 kerabat kandungnya, namun pula oleh ingatan hendak perlakuan yang diperoleh orang tuanya yang tunanetra graf dari owner tanah tempat mereka bermukim. Ia meratap kala ia ingat kalau bila carter tidak dibayar, owner tanah menaruh hasil panen terbaik.
” Kalian lalu memandang apa yang kalian hambur, kalian mencengkeram perutmu, serta saya tidak hendak melalaikan itu, saya pula tidak hendak memaafkannya,” tuturnya.